SEJARAH PERANG BADAR 17 RAMADAN
Teman-teman kali ini kita akan mempelajari perang Badar. Perang besar pertama yang terjadi diantara kaum muslimin dengan orang kafir Quraisy. Perang yang menentukan antara yang Haq dan yang Bathil, penentu berjalannya agama atau tidak.
Perang Badar ini terjadi pada tanggal 17 bulan Ramadan. Perang Badar ini tidak bisa dipisahkan dari kisah hijrah nya Rasulullah salawah alaihi wasallam dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah.
Yang mana mereka dalam keadaan terlunta-lunta, ada sahabat yang ketika berangkat di cegat oleh orang kafir. Kemudian seluruh hartanya dirampas sehingga berangkat ke madinah hanya bisa membawa apa saja yang bisa ia bawa.
Hartanya, rumahnya, simpanan nya semua tertinggal di mekkah. Orang Madinah sudah terbiasa bercocok tanam, sedangkan orang-orang Muhajirin, orang Mekkah yang hijrah ke Madinah mereka tidak menguasai medan cocok taman.
Sehingga semua ini membuat sempat dada nya para sahabat Muhajirin di awal hijrah. dalam kondisi yang seperti ini Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mendengar bahwa ada kafilah dagang nya Abu Sufyan, mewakili orang-orang Quraisy membawa hartanya untuk di dagang kan ke negeri Syam.
Rasulullah SAW menyusun rencana untuk menghadang kafilah dagangnya Abu Sufyan. Yang mana mereka membawa hartanya orang-orang Quraisy untuk dicatat dan dirampas. Karena hartanya kaum muslimin, orang-orang Muhajirin dirampas oleh mereka di Mekkah.
Maka ketika berangkat kafilah dagang Abu Sufyan kafilah ini luput dari hadangan para sahabat, hingga mereka sampai ke Syam. Dan di Syam barang dagangan orang Quraisy laku banyak maka para sahabat Rasulullah SAW bersungguh-sungguh.
Maka ketika Abu Sufyan ini pulang menuju Mekkah, membawa 1000 unta, sesuai dengan muatannya yang mana 1000 unta itu. Diatasnya ini ada harta-harta orang kafir Quraisy.
Maka mendengar itu Rasulullah SAW memberikan kabar kepada para sahabat, inilah kafilah dagang yang kafir Quraisy yang akan melalui Madinah membawa harta mereka maka keluarlah kalian wahai para sahabat. Semoga Allah menjadikan itu harta rampasan perang bagi kalian mengingat harta-harta nya kaum muslimin di rampas di Mekkah.
Dan pada waktu itu Abu Sufyan cuman membawa kafilah dagang cuman 40 orang saja. Dan saat itu Rasulullah keluar bersama sahabat, yang mana jumlah mereka kurang lebih 300 sekian belas orang.
Dalam riwayat pada waktu itu, tidak ada yang membawa kuda perang kecuali dua orang saja, yang pertama Zubair bin Awwam yang kedua Mighdab bin Aus dan mereka membawa 70 unta selain itu ada yang jalan seterusnya.
Dan Rasulullah gantian dengan sahabat namanya Marshad Ibnu Abi Marshad Al Ghonawi satu unta gantian. Rasulullah SAW menunjuk Ibnu Ummi Maktum seorang sahabat yang buta untuk memimpin solat di Mekkah.
Kemudian yang Muhajirin Panji perang diserahkan ke Ali bin Abi Thalib. Orang Ansor benderanya diberikan kepada Sa'ad bin mu'ad berangkat kaum muslimin, ketika 300 sekian kaum muslimin ini berangkat maka ini terdengar oleh Abu Sufyan.
Abu Sufyan mendengar berita bahwa Rasulullah SAW hendak menghadang kafilah dagangnya. Abu Sufyan langsung menyewa seseorang, orang ini namanya Dhom Dhom bin Ammar Al Ghifari.
Dhom Dhom bin Ammar Al Ghifari ini dikenal seorang penunggang kuda yang cepat, maka Abu Sufyan mengupah dia. Dan ketika Dhom Dhom bin Ammar sampai di Mekkah, dia menyeru ke seluruh pemimpin-pemimpin Mekkah.
Wahai para penduduk Mekkah Quraisy, sesungguhnya harta kalian yang dibawa oleh Abu Sufyan terancam untuk dihadang oleh Muhammad SAW dan para pengikutnya. Maka Abu Jahal mengumpulkan pasukan besar ketika menerima laporan dari Dhom Dhom bin Ammar.
Bahwa hartanya orang Quraisy dihadang oleh Rasulullah dan para sahabat mereka mengumpulkan pasukan sejumlah 1300 tentara. Berangkat menuju Badar, maka Rasulullah dan pasukan segera menuju Badar.
Ada orang Quraisy yang masih berakal namanya Akhnas bin Syuraiq dia tidak ikut. Maka balik lah Akhnas bin Syuraiq ini 300 orang, jumlahnya sisa kafir Quraisy 1000. Ketika melihat Akhnas bin Syuraiq dan Bani Zuhrah sebanyak 300 orang. Bani Hasyim ingin pulang juga, Bani Hasyim ini keluarga Rasulullah SAW.
Bani Hasyim diancam oleh Abu Jahal, kalau kalian pulang berarti kalian telah memporak-porandakan barisan Quraisy. Maka nanti ketika perang Rasulullah mengatakan kalau kalian ketemu Abbas bin Abdil Muthalib bin Hasyim jangan dibunuh karena dia adalah orang terpaksa ikut perang.
Tak lama kemudian pasukan musuh ribuan orang kafir datang. Sedangkan Rasulullah dan para sahabat sudah meninggalkan kota Madinah dan kemarin berpamitan nya untuk menghadang bukan untuk perang. Rasulullah mengumpulkan sahabat 314 ini.
Diantaranya Muhajirin dan Anshar karena Badar ini sudah diluar kota Madinah, sedangkan perjanjian Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah diantara butir-butir perjanjiannya adalah orang Anshor wajib membela orang Muhajirin ketika ada di Madinah.
Rasulullah mengutus 3 orang, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Waqash. Ketika sampai disana disekitar mata air Badar ketemu dua orang budak sedang mengambil air, ditangkap lah oleh ke 3 sahabat ini. Ditanya, siapa kamu? maka dua orang ini mengatakan saya ini budak-budak orang Quraisy, maka dipukuli oleh ketiga sahabat ini.
Dipukuli terus sama sahabat, karena dipukuli terus akhirnya budak ini bilang ya saya budaknya Abu Sufyan, langsung di bawa ke Rasulullah. Kata Rasulullah kalian bertiga ini gimana orang bicara jujur kalian pukuli. Rasulullah menanyakan informasi tentang Quraisy kepada budak-budak itu.
Rasulullah berangkat dan orang-orang kafir Quraisy berangkat juga menuju medan pertempuran, maka dua pasukan bertemu. ketika dua pasukan bertemu, sudah berhadap-hadapan kemudian Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT. Ya Allah, Quraisy datang dengan membawa kesombongannya maka pertolongan mu ya Allah anugrahkan lah kepada kami dan kalah kan mereka ya Allah.
Dan kemudian Rasulullah membariskan para sahabat yang jumlahnya 300 sekian lebih, Rasulullah menyuruh baris lurus seperti shaf salat. Kemudian setelah itu terjadilah peperangan, terjadilah Mubarozah. Mubarozah itu artinya satu lawan satu.
Maka orang Quraisy dengan lantangnya keluarlah 3 orang menantang Muhammad SAW dengan sahabatnya 3 orang ini adalah Utbah bin Robi'ah yang tadi di ejek oleh Abu Jahal. Setelah itu saudaranya Saybah bin Robi'ah kemudian ditambah Al Walid bin Utbah.
Ketika pahlawan Quraisy keluar memanggil jawara-jawara kaum muslimin, keluarlah 3 orang ksatria-ksatria Anshor yang pertama Abdullah bin Rowahah, Auf bin Harist, dan Mu'awid bin Harist.
Majulah mereka bertiga, tidak kenal orang Quraisy ini. Ditanya, siapa kalian ini? kalian bukan lawan kami, kami minta anak paman kami, kami tidak ada urusan nya dengan kalian. Berikan kepada kami lawan yang sebanding akhirnya keluarlah Ali bin Abi Thalib, setelah itu keluarlah Hamzah bin Abdil singa nya Allah, dan yang ketiga adalah Ubaidah bin Harist.
Setelah itu Hamzah duel dengan Saybah, Ali bin Abi Thalib duel dengan Al Walid, Ubaidah duel dengan Utbah. Kaum Quraisy ketiga nya mati di tempat, maka hari pertama ini mendidihnya darah orang Quraisy, mendidih karena melihat pendekar mereka diawal pertempuran sudah mati tiga.
Dari situlah Abu Jahal menggerakkan pasukannya dan terjadilah pertempuran. Mal harinya Rasulullah cemas, khawatir, takut kalah yang mana pasukan Quraisy 3 kali lipat dari kaum muslimin. Rasulullah SAW berdoa di bawah pohon dengan doa yang merengek-rengek.
Sangking serius nya Rasulullah berdoa hingga selendang yang ia pakai terjatuh ke tanah, diambil oleh Abu Bakar terus ditaruh oleh Abu Bakar di pundaknya Rasulullah. Setelah Rasulullah berdoa turunlah pasukan malaikat dipimpin oleh Jibril dan ini diabadikan di dalam kitab Al-Qur'an.
Telah datang pertolongan Allah menurunkan 5000 malaikat dari langit, Kemudian Rasulullah SAW memberikan motivasi dalam perang untuk para sahabat untuk sabar dalam perang dan tidak mundur dalam perang.
Ada seorang kaun muslim mengintai musuh, ia berjalan pelan-pelan untuk menintai musuh ternyata ada suara yabg tidak dikenali. Tiba-tiba musuh yang diikuti oleh sahabat terkapar. Akhirnya para sahabat tahu, ini bukan hanya kita yang berperang kalau para malaikat ikut berperang.
Ternyata diperang Badar ini, iblis juga ikut berperang. Menyerupai seorang laki-laki yang bernama Suraqo bin Malik, Suraqo bin Malik ini ketika melihat malaikat Jibril datang bersama pasukannya lari dia terbirit-birit dicegat oleh sama pembesar Quraisy.
Dia terus berlari kearah barat menceburkan dirinya ke laut merah, mereka tidak paham bahwa di belakang pasukan Rasulullah ada lima ribu pasukan malaikat dipimpin oleh Jibril dengan kuda putih. Dan ini hanya dilihat oleh orang-orang kafir, cuman mereka tidak tahu itu adalah para malaikat dan tidak dilihat oleh orang beriman.
Dan juga ada dua anak kecil yang ikut berperang dalam perang ini. Anak kecil ini berkata kepada Abdurrahman bin Auf, wahai paman, mana sih yang namanya paman Abu Jahal? yang katanya selalu menghina Rasulullah. Dua anak ini adalah anak dari orang Anshor.
Maka ketika Abdurahman bin Auf ini melihat Abu Jahal dia berkata kepada anak Anshor ini. Wahai keponakan ku, kalau kalian ingin melihat Abu Jahal itulah orangnya, maka kedua anak ini menyelinap menyelinap dan memukulkan pedangnya dan tergeletak lah Abu Jahal.
Setelah itu mereka datanglah ke Rasulullah, saya berhasil membunuh Abu Jahal ya Rasulullah yang satunya bilang bukan dia ya Rasulullah tetapi saya yang membunuhnya. Rasulullah bertanya, mana pedang nya? apakah kalian sudah mengusap darah Abu Jahal? belum Rasulullah kata anak kecil itu.
Dilihatlah kedua pedang anak kecil itu dan kedua pedang itu masih sama-sama ada darahnya, Rasulullah berkata maka kalian lah berdua yang membunuh Abu Jahal. Tapi sebenarnya Abu Jahal belum mati, yang membunuhnya Abdullah bin Mas'ud.
Perang usai, banyak mayat-mayat pembesar Quraisy tergeletak, yang bergelimpangan di Badar tersebut ketika itu 70 menjadi tawanan dan 70 mati. dari kalangan kaum muslimin tidak banyak yang mati kurang dari 10 orang saja yang mati dan syahid.
Akhirnya menang lah kaum muslimin pada perang Badar, 314 muslimin mengalahkan 1000 pasukan kafir Quraisy. Setelah itu kaum muslimin pulanglah dengan kegembiraan, setelah itu kaum muslimin tersebar beritanya di seantero Arab, Muhammad dan para sahabatnya berhasil mengalahkan Quraisy.
Komentar
Posting Komentar