SEJARAH HARI KEPENDIDIKAN NASIONAL
Sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme. Hari Pendidikan Nasional adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara.
Akhirnya Ki Hajar Dewantara memilih jalan pendidikan sebagai sarana perjuangan untuk menghasilkan manusia baru di Indonesia yang sadar akan rasa Indonesia dan mempunyai jiwa merdeka.
Ki Hajar Dewantara juga pernah menjadi wartawan untuk beberapa media. Melalui sarana pers dan politik, Ki Hajar Dewantara membuktikan kualitas dan jasanya sebagai perintis perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Disebutkan bahwa sebagai wartawan Ki Hajar Dewantara bukan saja pandai dan mahir menulis, tetapi juga memanfaatkan secara optimal media pers sebagai alat perjuangan untuk membentuk opini publik guna melawan pemerintah kolonial Belanda.
Namun, pendidikan di Negara Indonesia pada zaman dahulu sangat buruk. Tidak semua rakyat Indonesia bisa menempuh jenjang pendidikan yang layak. Padahal pendidikan menjadi salah satu kebutuhan yang paling penting bagi individu untuk membentuk karakter suatu bangsa. Oleh sebab itu, kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di zaman modern ini wajib bersyukur karena semuanya sudah mengalami banyak perubahan. Setiap masa pendidikan memiliki kesamaan tujuan tetapi dengan sistem penerapan yang berbeda-beda.
Adapun tokoh-tokoh penggerak dalam kependidikan nasional sebagai berikut :
1. Ki Hajar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
2. Dewi Sartika
Sejak tahun 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Dia mengajar keterampilan seperti merenda, memasak, menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya. Pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda.
3. KH Ahmad Dahlan
Kiai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis adalah pahlawan nasional Indonesia. Pada 1902, dia mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara.
4. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang menjadi pelopor kebangkitan perempuan. Dia diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun. Di sekolah ini, Kartini belajar bahasa Belanda, tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena dipingit
5. Rohana Kudus
Roehana adalah perempuan yang mempunyai komitmen kuat pada pendidikan, terutama untuk kaum perempuan. Pada zamannya Roehana, termasuk salah satu dari segelintir perempuan yang percaya bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan untuk mendapat pendidikan adalah tindakan semena-mena dan harus dilawan. Dengan kecerdasan, keberanian, pengorbanan serta perjuangannya untuk perubahan nasib kaum perempuan.
Komentar
Posting Komentar