Selamat Memperingati Hari Pers
Kalian tahu gak sih, hari Pers Nasional itu diselenggarakan pada tanggal berapa?
Hari Pers Nasional (HPN) diselenggarakan setiap tanggal 9 Februari bertepatan dengan Hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia, didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985. Keputusan Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985 itu menyebutkan, "bahwa Pers Nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila."
Sebelum adanya keputusan presiden, hari Pers Nasional bagaimana, yaa?
Sebelum adanya Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, HPN telah mematangkan proses sebagai salah satu butir keputusan Kongres ke-28 Persatuan Wartawan (PWI) di Kota Padang, Sumatra Barat, pada 1978. Kesepakatan tersebut, tak terlepas dari kehendak masyarakat pers untuk menetapkan satu hari bersejarah untuk memperingati peran dan keberadaan Pers secara nasional.
Mempelajari jurnalistik juga akan meningkatkan kemampuan dalam menulis, sehingga bisa mengirimkan artikel ke surat kabar atau media massa, bisa untuk mengasah kemampuan kita dalam wawancara juga, lho! Karena sejatinya, jurnalis terbaik adalah mereka yang mengubah dunia dengan berita yang dihasilkannya.
Mau tahu, manfaat jurnalistik bagi para remaja dan contoh-contohnya?
Contohnya adalah :
1. Yang pertama, berpikir holistik. ketika seseorang menulis berita, ia dituntut untuk memberikan informasi yang lengkap mengenai unsur unsur yang ada di berita ituu. ketika ada satu unsur berita yang kurang, berarti informasi yang diberikan belum lengkap atau menyeluruh.
2. Yang kedua, berpikir kreatif. Dalam suatu peristiwa pasti ada banyak media atau wartawan yang meliput berita tersebut. Agar berita yang diterbitkan tidak berkesan sama dengan media lain, seorang jurnalis perlu berpikir lebih jauh atau berpikir kreatif. Mencari sudut pandang (angle) yang unik.
3. Ketiga, berpikir kritis sintetis. Seorang jurnalis yang baik tidak mudah dipercayaa oleh narasumber. Ia perlu melakukan validasi informasi yang lebih lengkap terlebih dahulu, boleh dengan melakukan cross-check pada narasumber lain, observasi, ataupun dengan melakukan study literatur.
4. Keempat, melatih keingintahuan dan empati. Karena sejatinya, tanpa keingintahuan, seorang akan sulit menemukan potensi potensi berita. Dan tanpa empati, berita yang ia tulis akan cenderung kurang.
Komentar
Posting Komentar