Film Kartini — Dian Sastro

Halo Insan Pers Pelajar! Apa kabar semuanya? Semoga selalu sehat dan bahagia, yaa. Ada yang tahu gak nih, kita mau bahas tentang apa? Betul, kita akan membahas tentang Film Kartini yang di perani oleh Dian Sastro. Kita bahas bareng-bareng tentang Film Kartini nya, yuk!

Disini udah ada yang tahu gak, kalo Kartini sekarang sudah di film kan? Kartini adalah sebuah film drama biografi Indonesia tahun 2017 dari tokoh perjuangan emansipasi wanita Indonesia, Kartini. Film ini menjadi penampilan ketiga Kartini di layar lebar setelah biografi R.A. Kartini (1984), dan kisah fiksi asmara Kartini Surat Cinta untuk Kartini (2016). Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Kartini.

Kalian ada yang tahu gak nih, alur Folm Kartini tuh gimana? Film ini bercerita tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dengan melihat langsung ibunya yang bernama Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Hal ini terjadi dikarenakan tidak memiliki darah ningrat dan menjadi seorang pembantu. Sang ayah bernama Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang sangat mencintai Kartini tidak berdaya melawan tradisi yang sudah turun temurun. Sepanjang perjalanan hidupnya, Kartini berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang baik ningrat ataupun bukan. Terutama hak pendidikan untuk perempuan, Bersama kedua saudarinya yang bernama Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.

Rencana produksi Kartini pertama kali diumumkan pada 21 April 2015 bertepatan dengan Hari Kartini oleh produser Robert Ronny lewat akun Twitter pribadinya. Robert mengunggah sebuah poster pengantar yang menampilkan wajah yang mirip dengan Dian Sastrowardoyo, sekaligus pula menampilkan film ini akan disutradarai Hanung Bramantyo, diproduksi Legacy Pictures, dan ditayangkan tepat setahun setelahnya.

Keesokan harinya, Hanung membenarkan Dian yang akan memerankan Kartini, walau awalnya sempat nama Maudy Ayunda atau Eva Celia. Proses produksi juga diumumkan akan dimulai pada akhir 2015. Film ini menghabiskan dana sebesar Rp12 miliar. Film ini menjaring 57.202 penonton di hari pertama, manakala sudah disaksikan 323.686 penonton pada minggu pembuka (hingga 23 April), sehingga menempati peringkat kedelapan mengungguli From London to Bali dengan capaian 301.032 penonton dalam 10 besar film terlaris Indonesia 2017 saat itu.

“Berpikirlah seperti ratu. Seorang ratu tidak akan takut gagal. Kegagalan adalah batu loncatan lain untuk keberhasilan.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024

Selamat Memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H