Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Selamat Memperingati Hari Penyiaran Nasional 2024

Gambar
Halo Insan Pers Pelajar! Apa kabar semuanya? Semoga sehat dan bahagia selalu yaa. Kira-kira kalian tau gak sih ada apa pada tanggal 1 April? Nah, hari ini aku mau bahas tentang Hari Penyiaran Nasional nih. Kita bahas bareng bareng yuk! Jadi, setiap tanggal 1 April ditetapkan sebagai Hari Penyiaran Nasional (HARSIARNAS). Hari peringatan ini sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Hari Penyiaran Nasional.  Kenapa dipilihnya tanggal 1 April, yaa? Dipilihnya Hari Penyiaran Nasional pada tanggal 1 April, Karena pada 1 April 1933 berdiri sebuah Lembaga Penyiaran Radio milik pribumi pertama bangsa Indonesia di Solo, yaitu Solosche Radio Vereeniging atau biasa disebut SRV. Lembaga ini, dikuasai oleh KGPAA Mangkunegoro VII. Tanggal berdirinya SRV ini kemudian dijadikan oleh para pencentus Harsiarnas sebagai hari lahirnya penyiaran nasional.  Proses penetapan Hari Penyiaran Nasional membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga baru

Selamat Memperingati Hari Film Nasional 2024

Gambar
Halo, Insan Pers Pelajar! Tanggal 30 Maret 2024 ini, tepat tujuh puluh empat tahun kita memperingati Hari Film Nasional. Hari Film Nasional ditetapkan pada 30 Maret 1950 berbarengan dengan diproduksinya film yang berjudul Darah dan Doa atau _The Long March of Siliwangi_ yang disutradarai oleh Usmar Ismail.  Pada 11 Oktober 1962, konferensi Dewan Film Nasional dengan Organisasi Per-filman menetapkan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional. Usmar Ismail (pendiri Perfini) dan Djamaludin Malik (pendiri Persari) juga diangkat sebagai Bapak Perfilman Nasional. Tapi, kalian tahu gak sih? Ternyata dunia per-filman di Indonesia sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, loh. Pada tahun 1926, diproduksilah film tanpa suara berjudul Loetoeng Kasaroeng yang dibintangi oleh banyak aktor lokal, dan disutradarai oleh orang asing. Titik puncak dunia per-filman di Indonesia adalah pada masa Presiden BJ Habibie dan diresmikan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999.