Selamat Memperingati Hari Peristiwa G30S PKI 2024
Halo Insan Pers Pelajar! Apa kabar semuanya? Semoga selalu sehat dan bahagia yaa!! Hari ini, kita mengenang peristiwa yang akan selalu membekas di sejarah per-partaian Indonesia. Yap, hari ini adalah hari peringatan G30S PKI.
Apa itu peristiwa G30S PKI? Menurut Wikipedia, Gerakan 30 September (G30S) adalah sebuah peristiwa berlatar belakang kudeta yang terjadi selama satu malam pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965 yang mengakibatkan gugurnya enam jenderal serta satu orang perwira pertama militer Indonesia. Peristiwa ini menyebabkan krisis politik dan ekonomi yang cukup berat.
Peristiwa ini berawal dari dominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme yang berlangsung sejak era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yakni tahun 1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno, presiden pertama Indonesia, dikarenakan juga oleh perbedaan pandangan, dimana negara kita adalah negara yang berbasis demokrasi, namun mereka komunis. Hal ini juga terpancing oleh ketidakharmonisannya hubungan anggota TNI dan PKI.
Pada awal, PKI terbentuk untuk menantang imperialisme dan kapitalisme pemerintah Belanda dengan membangun serikat pekerja. Setelah kemerdekaan Indonesia, setelah kemerdekaan, mereka telah memberontak dua kali, yaitu pada tahun 1948 dan 1965 dengan tujuan yang sama, yaitu mengganti dasar negara Republik Indonesia, dan mengganti nama negara Republik Indonesia menjadi negara Republik Indonesia Soviet.
Dari peristiwa G30S, tujuh jendral diculik dan dibunuh dengan tujuan membuat kekuatan TNI melemah. Jenderal-jenderal itu ialah:
1. Jenderal Anumerta Ahmad Yani.
2. Letjen Anumerta Suprapto.
3. Letjen Anumerta Siswondo Parman.
4. Mayjen Anumerta Donald Isaac Panjaitan. 5. Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo.
6. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono.
7. Kapten Anumerta Pierre Tendean.
Kalian mungkin mengingat 'highlight' peristiwa ini sebagai lubang buaya, mengapa? Itu dikarenakan jasad para jendral dan perwira dibuang di sumur lubang buaya yang berada di pinggiran kota Cipayung, Jakarta Timur.
Peristiwa ini sangat mengguncang seluruh penduduk Indonesia. Bahkan, setelah PKI dibubarkan, bisa dilihat dampaknya dari kehancuran struktur keamanan negara, dan tidak stabilnya politik yang berlangsung lama.
Dari peristiwa ini, kita bisa belajar bagaimana pentingnya nasionalisme dan bahwa Pancasila sudah menjadi dasar negara yang paling baik untuk negara ini. Selama peristiwa ini, Hak asasi manusia dilupakan, meninggalkan bekas yang dalam di sejarah Indonesia.
"Hidup ini bukanlah sebuah jalan yang ditaburi bunga, melainkan ada kalanya disirami air mata dan darah."
—Buya Hamka
Komentar
Posting Komentar