HARI PERINGATAN BANDUNG LAUTAN API

Tanggal 24 maret 1946 adalah hari peringatan Bandung Lautan Api. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 23 maret 1946 sehari sebelum peringatan Bandung Lautan Api.

Ada beberapa penyebabnya yaitu, pertama tuntutan Brigade Mac Donald terdahap masyarakat Bandung untuk menyerahkan semua senjata Jepang yang sudah dilucuti oleh pemuda ke pihak sekutu. Kedua tentara sekutu membagi Kota Bandung menjadi dua wilayah, yaitu Bandung Utara dan Bandung Selatan. Ketiga ultimatum dari sekutu untuk mengosongkan Bandung Utara pada 29 November 1945. Keempat rencana untuk membangun markas Sekutu di Bandung. 


 Kronologi peristiwa Bandung Lautan Api

Kronologi terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api, tidak terlepas dari pihak sekutu yang terus mendesak Indonesia untuk menyerahkan seluruh kekuasaan kota Bandung pada pihak sekutu.
Diawali pada tanggal 12 Oktober 1945, sekutu meminta seluruh senjata yang dimiliki oleh rakyat Indonesia untuk diserahkan pada pihak sekutu. Namun saat itu rakyat Indonesia tidak mengindahkan ultimatum dari sekutu, sehingga hubungan antara Indonesia dan sekutu menjadi  memanas.

Dilanjutkan pada tanggal 24 November 1945 angkatan perang RI menyerang markas sekutu di Bandung bagian utara. Lalu pada tanggal 27 November, sekutu kembali menyampaikan ultimatum supaya rakyat Indonesia dan tentara mengosongkan Bandung Utara, namun lagi-lagi pihak Indonesia tidak menggubris ultimatum tersebut. 

Berikutnya pada tanggal 23 Maret 1945 sekutu memberi ultimatum kembali kepada Indonesia supaya mengosongkan Bandung Selatan. Kali ini karena merasa senjata dan prajurit Indonesia tidak akan mampu melawan kekuatan dan senjata sekutu maka untuk menindaklanjuti ultimatum tersebut. Dan terakhir, pada 24 Maret 1946 pukul 10.00, Tentara Republik Indonesia (TRI) di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membumihanguskan Bandung, dengan mengungsikan rakyat terlebih dahulu. 

Adapun tokoh yang termasuk kedalam peristiwa Bandung lautan api diantaranya adalah :

1. Kolonel Abdul Hari
   melalui musyawarah yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 1946 maka diputuskanlah untuk membumihanguskan Bandung. Pada saat itu sebagai komandan Divisi III, Kolonel Abdul Haris Nasution menyampaikan hasil musyawarah dan memerintahkan agar masyarakat di Kota Bandung harus segera diungsikan ke tempat yang aman.
 
2. Muhammad Toha
   Muhammad Toha adalah salah satu komandan pejuang yang ditugaskan dalam misi untuk menghancurkan gudang senjata dan amunisi milik pasukan sekutu. 

3. Mayor Rukana
   Mayor Rukana adalah tokoh pertempuran Bandung Lautan Api, seorang komandan Polisi Militer Bandung. Ia adalah orang yang mencetuskan ide untuk membakar Bandung Selatan menjadi lautan api.
 
4. Atje Bastaman
    Atje Bastaman merupakan seorang wartawan muda yang menulis untuk koran Suara Merdeka. Ia melihat secara langsung peristiwa terbakarnya Kota Bandung dari Cicadas hingga Cimindi dari atas bukit Gunung Leutik di Garut. Keesokan harinya ia langsung menuliskan peristiwa yang ia saksikan tersebut. Tulisannya tersebut diberi judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api”.
 
5. Sutan Sjahrir
   bersama Kolonel Abdul Haris Nasution, ia memutuskan taktik membumihanguskan Bandung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H

Selamat Memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79